Duo Ranger

Jumat, 11 Januari 2008

Gerakan Fasisme Melalui Musik






















Menurut angka resmi di Jerman, terjadi 10.037 insiden bersifat rasis atau xenophobia pada tahun 1999. Insiden rasis di tahun 2000 berjumlah lebih dari 10.000 kali. Insiden sejenis terjadi di Inggris sebanyak 10.982 antara April dan September saja. Setengah dari kejahatan ini berupa ancaman atau intimidasi. Namun kebanyakan berakhir dengan kematian, cidera, pembakaran atau penghancuran hak milik. Mereka yang bertanggung jawab adalah gerombolan-gerombolan fasis yang dikenal sebagai Neo-Nazi.
Gerakan Neo-Nazi mulai terorganisir pada tahun 1990-an. Sebelumnya, ada kelompok skinhead di Inggris pada tahun 1970-an. Ciri paling jelas dari gerakan skinhead adalah penyerangan terhadap orang-orang di daerah miskin yang dihuni oleh pengungsi dan orang asing. Hanya sebagian dari insiden ini bersifat rasis. Tetapi pada tahun 1990-an, kebanyakan kelompok skinhead mengikuti rasisme dan mulai melakukan penyerangan rasis dan fasis sebagai pendukung Nazisme.
Saat ini, gerakan neo-Nazi tumbuh kuat dan meluas. Mereka aktif di 33 negara di enam benua. Jumlahnya sekitar 70.000 orang. Anggota-anggota gerombolan-gerombolan jalanan umumnya berusia antara 13 dan 25 tahun dan menggunakan internet untuk berkomunikasi.
Target neo-Nazi berbeda di setiap Negara. Menurut sebagian riset, mereka mengadakan perlawanan terhadap orang Turki di Jerman, terhadap kaum jipsi di Hungaria, Slowakia, dan Republik Ceko, terhadap orang Asia di Inggris, orang Afrika Utara di Prancis, orang dari Timur Laut di Brazil, dan terhadap semua kelompok minoritas dan pengungsi di Amerika. Di beberapa Negara, para pengangguran dan mereka yang tinggal di daerah-daerah miskin dapat menjadi sasaran.
Kaum muda yang meniru Nazi ini umumnya pecandu obat terlarang, dan pemuda jalanan yang menganggur. Mereka mudah dikenali dengan berbagai lambing Nazi pada pakaian mereka, kepala mereka yang gundul, dan tato-tato mereka yang umumnya memperlihatkan kebencian mereka terhadap ras-ras lain. Dalam slogan, bahasa, dan lagu mereka, mereka memuji-muji Hitler dan bersumpah untuk mewujudkan impiannya: sebuah dunia yang dipimpin oleh ras Aria.
Macam orang yang menjadi anggota gerombolan ini adalah berusia muda, dari keluarga tidak harmonis, tidak terdidik, tanpa pengawasan, dan dengan kepercayaan diri yang rendah. Dengan merendahkan orang lain, melalui kekerasan dan rasa takut, mereka mencoba menipu diri sendiri untuk mempercayai bahwa mereka berasal dari sebuah kelompok yang lebih unggul dari lainnya.
Di antara karakteristik mereka, kita dapat menyebutkan kebencian, intimidasi, tindak tanduk yang mengancam, sifat suka merusak, dan suka merugikan. Para penjahat besar di antara mereka dipandang sebagai pahlawan.
Neo-Nazi juga punya jenis musik khas mereka sendiri. Kalangan ini memandang musik sebagai alat propaganda. Lirik-lirik lagu mereka mengungkapkan perilaku mereka yang rasis, paranoid, dan agresif. Judul-judul lagu dan nama-nama grup musik mereka juga membawa pesan-pesan serupa; dengan nama-nama seperti “Vampire”, “White Noise”, Battleground”, “Razor Edge”, dan “White Warriors”.
Grup-grup ini dapat menyelenggarakan konser dimanapun yang mereka inginkan di Negara-negara Eropa, seperti Jerman, Belgia, dan Inggris, dengan dihadiri oleh ribuan orang muda, dan dipenuhi berbagai penghormatan Nazi.
Neo-Nazi juga memiliki penggemar sendiri di luar organisasi mereka. Para hooligan sepak bola berada di puncak daftar. Skinhead dan berbagai hooligan lainnya menghadiri pertandingan-pertandingan olah raga dan meneriakkan lagu-lagu yang menentang kelompok etnik atau kebangsaan lain, bahkan menyerang penggemar regu lawan, dan memulai perkelahian dengan tangan kosong di tempat, yang seringkali berakhir dengan kematian. Gerombolan-gerombolan ini, walaupun sebenarnya bukan neo-Nazi, dapat juga dengan mudah digerakkan untuk aksi-aksi neo-Nazi, dapat juga dengan mudah digerakkan untuk aksi-aksi neo-Nazi. Bagi para petinggi neo-nazi, mereka dipandang sebagai orang-orang yang mudah dimanipulasi, karena mereka juga menyukai musik neo-Nazi, dan karenanya di bawah ramuan propaganda Nazi yang tepat, mudah dikerahkan dan dipanggil beraksi kapan pun. Dengan cara ini gerakan fasis terus meracuni kaum muda dan menarik para penganut baru.
posted by Duo Ranger at 05.11

15 Comments:

fasisme timbul atas rasa sentimentalisme yang secara tidak sadar mereka ikut terbawa arus. hal itu akan menjadi jika mereka berkumpul. Semoga kita sadar apa yang kita lakukan.
Selain itu, ga usah jauh-jauh indonesia aja, musik apa yang semangat dibanding sakit hati, patah hati, kesedihan mana yang lebih banyak?

13 Januari 2008 pukul 08.45  

berhibur bukannya gak boleh,
bukan cuma enak didenger, tapi juga yang ngajarin kita bener...

sayangi telinga Anda...

14 Januari 2008 pukul 05.33  

Gerakan fasisme melalui musik bukan hanya isapan jempol belaka tapi sudah menyebar hampir keseluruh dunia. Di Banjarmasin aja gerakan fasisme melalui musik sangat terasa sekali, sering banget melihat dan mendengar musik2 yg bahasanya tidak jelas tapi mengandung makna menyesatkan. Gerakan fasisme ini tidaklah berdiri sendiri tapi mereka didukung oleh perusahaan raksasa salah satunya perusahaan rokok LA. Lebih parah lagi gerakan fasisme ini telah merasuki anak2 kita yg masih belasan tahun, di banjarmasin misalkan setiap malam minggu anak2 ini berkumpul pada salah satu tempat di pusat kota banjarmasin dengan menggunakan pakaian hitam2 smua dengan gaya rambut dan penampilan yg mirip gerakan fasis. Sedikitpun tidak ada tindakan dari pemerintah dan aparat utk mencegah hal ini, padahal mereka adalah generasi penerus bangsa ini, satpol cma diam aja melihat hal ini, tapi kalau sudah mengobrak-abrik pedagang kaki lima luar biasa beringasnya, begitu jga kalau sudah menangkap para gepeng begitu bersemangatnya. Jika dikatakan itu memang karena kelalaian orang tua mereka, bisa dikatakan ok, tapi yg jadi masalah mereka sudah menampakkan diri pada khalayak ramai. Jika ini dibiarkan terus maka akan muncul persepsi umum bahwa gaya fasis itu biasaa aja dan boleh2 aja.

Salut buat ukhti yg mengangkat tema "gerakan fasisme melalui musik", sungguh suatu hal yg sangat penting untuk di diskusikan agar kebobrokan dari gerakan fasisme ini terbongkar dan umat sadar bhwa gerakan fasisme sesungguhnya adalah menghancurkan generasi muslim.

Keep smile,

Al Fath

14 Januari 2008 pukul 06.19  

cukup menarik juga ada yang mau mengangkat tema seperti neo-nazi, mengingat udah jarang bgd ada yang aware sama topik2 kayak gini.

sayangnya kok postingannya naggung bgd. kurang lengkap dan kayak buru2 diselesaikan gitu, padahal kalau yang namanya ngebahas neo-nazi dan aliran politik fasisme, itu bisa panjang bgd, dan bisa menghasilkan sebuah diskusi yang gak kalah seru.

sedikit masukan kalo pengen posting ulang buat topik neo-nazi, coba nonton film american history x deh. meskipun cerita utamanya bukan ngebahas neo-nazi, tapi paling gak, kita bisa tau sedikit lebih banyak ttg neo-nazi dari sudut pandang org neo-nazi sendiri.

oh iya, entah apa perasaan saya doang ato tidak, tapi kok kayaknya postingan anda seperti kurang netral gitu.

mengingat banyak yg yakin bahwa neo-nazi itu berkiblat ke nazi milik adolf hitler *dan memang banyak bukti2 yg mengarah ke situ*, ada baiknya kalo anda juga menulis lebih lengkap tentang nazi milik adolf hitler.

saya termasuk orang yg sangat tertarik dgn segalam polemik hitler, nazi, holocaust dan PDII. dari berbagai macam artikel yang saya baca, memang tujuan utama nazi hitler adalah menjadikan ras aria sebagai ras nomer satu, tetapi melakukan hal-hal secara semena-mena dan unsystematic seperti yang dilakukan neo-nazi bukanlah sesuatu yang mungkin akan dilakukan oleh nazi hitler.

ah tidak usah diambil pusing ya celotehan saya. hanya saja baiknya kan postingan anda itu netral dengan menjelaskan secara lengkap, padahal topik menarik bgd loh..

thx

14 Januari 2008 pukul 15.35  

It takes a revolution to make a solution,
Too much confusion and so much frustration,
Can't trust no shadows after dark
So, my friend, I wish that you could see,
Like a bird in the tree, the prisoners must be free...

14 Januari 2008 pukul 23.06  

Neo NAZI adalah contoh nyata orang-orang yang hidup pada masa sekarang dengan pikiran masa lalu. Sebuah usaha menghindar dari realitas dengan mengagungkan sesuatu yang tidak layak dibanggakan. Musik hanyalah aktualisasi dari penghindaran dari kenyataan itu.

14 Januari 2008 pukul 23.45  

gerakan 'one life crew' ya..
segala bentuk kefanatisan selalu seperti itu,

gejala purba emng msh ada sprtinya.. mencari rasa aman dengan berkelompok, dll
bentuk-bentuk mencari kesenangan, dan keselamatan diri.
"makanan kolesterol tinggi tetap maju bersama majunya kedokteran'

kesenangan semu, kemudahan ilusi, keindahan halusinatif, daya tarik pseudo-rasional

sperti morfphine, buih! kosong..

15 Januari 2008 pukul 03.34  

Apapun yang telah dilakukan Nazi, harus diakui kalo Hitler adalah propagandis ulung bo....

15 Januari 2008 pukul 03.59  

kaya 'one life crew' ya,
kefanatisan memang slalu ga bagus.

sampe skrng banyak praktek hidup purba. hidup berkelompok bwt dapetin rasa aman
"makanan berkolesterol tetep maju bersama majunya ilmu kedokteran, semua berjalan bersama dalam persaingan ketika interdependensi dirasa begitu penting"
dan apakah industrialisasi adalah sesuatu yang terukur?

kesenangan semu, keindahan ilutif, kegembiraan halusinatif, daya tarik pseudo-rasional!
seperti morphine, buih.. kosong..

15 Januari 2008 pukul 04.00  

yahh, setuju sama si Nisa. Walo gimana pun juga, Nazi dan Hitler pernah berpengaruh besar ke kehidupan kita sekarang. makanya si om Hitler masuk ke jajaran top 100 orang paling berpengaruh dalam sejarah. Si oom emang jago banget bikin propaganda. Kalo gak jago, gak mungkin banyak pengikutnya. Tul gak?

manusia jaman kapan pun selalu mencari kesenangan, bisa lewat film ato musik. jadi wajar lah kalo sang proganda maker ini memilih jalur musik. Siapa sih, yg gak suka denger musik? Lewat musik, kita bisa memasukkan nilai-nilai yang mau kita "tanamkan" ke otak orang lain..

kalo Nazi bikin musik kaya gitu, kenapa kita, sbg Muslim gak ngikutin juga, hayo? bikin nasyid yang membumi gitu misalnya. jadi siapapun suka dengernya, mau agamanya apa aja. jadi kita bisa nanem nilai-nilai kebaikan disitu...

wuih, gak nyangka.. anaketjil bisa kometar gini juga... hebat lah buat sayah ^_^

15 Januari 2008 pukul 06.01  

Isi artikel ini cukup menarik dan ilmiah karena terdapat data berdasarkan fakta untuk disajikan dan dianalisis bersama.

Ada 1 poin yg cukup menarik dilihat, yaitu latar belakang org2 yg terjun ke kelompok ini. Bisa jd ini adalah masalah psikologis. Jd ingat sebuah judul buku, klo ga salah judulnya Bukan Salah Fir'aun Sepenuhnya (bener ga ya judulnya?).Yup,lingkungan dan org2 di sekitar mereka turut bertanggung jawab terhadap keberlangsungan kelompok ini maupun psikologis org2 di dalamnya

Hanya sayangnya belum terdapat penjelasan lebih jauh mengenai apa itu neo-nazi, skinhead, nazisme, rasisme, sebab2 berdirinya dan siapakah dalang sebenarnya di balik ini semua, apakah memang Hitler yg telah tewas itu? sehingga akan menimbulkan banyak pertanyaan dalam benak orang awam ketika membacanya dan membuat mereka meraba2 dalam mengartikan maksud istilah2 terkait.

Kesimpulan: Artikel ini cukup bagus bagi penambahan pengetahuan dan bisa dikembangkan lebih jauh ke berbagai pokok bahasan seperti politik, ekonomi, religi, dll.

Wallahu'alam bishshowab

16 Januari 2008 pukul 19.32  

paling ini lagi-lagi buatan Abdul Halim Utama, pecundang dari Akun Unpad 2004

http://ahuwatch.blogspot.com/

27 Januari 2008 pukul 02.29  

Halah...orang2 bodoh dan rendah taraf berpikirnya...mereka lahir dari keluarga stress...yang lahir dari masyarakat stres...yang lahir dari negara stress...akhirnya semuanya stress.... presidennya aja udah keliatan banget stressnya...membunuhi kaum Muslim dengan dalih "kebebasan"

11 Maret 2008 pukul 00.31  

beuh serem amat isi blognya...

gw jg bingung mo comment ap na...
yah keep moslem aj...

4 Agustus 2008 pukul 09.10  

white, proud, stupid and brainwashed

21 Mei 2009 pukul 05.00  

Posting Komentar

<< Home